Berbisnis toko online berbeda dengan bekerja disuatu perusahaan, disana kita pasti menerima gaji setiap bulannya. Mau sedang malas atau rajin uang itu kita terima dalam jumlah tak kurang sedikitpun ke rekening. Dengan bisnis yang baru saja dijalani, semua benar-benar jauh berbeda.
Bekerja dari rumah mendirikan bisnis online shop dan ngeblog memang gak mudah. Kita berkewajiban membangun image posistif dari bisnis dan usaha yang baru dibangun ini. Melayani dengan sepenuh hati adalah tujuan agar semua client kita merasa puas dan bisa kembali berbelanja lagi adalah tujuan kita sebagai pedagang yang baik.
Bekerja dari rumah mendirikan bisnis online shop dan ngeblog memang gak mudah. Kita berkewajiban membangun image posistif dari bisnis dan usaha yang baru dibangun ini. Melayani dengan sepenuh hati adalah tujuan agar semua client kita merasa puas dan bisa kembali berbelanja lagi adalah tujuan kita sebagai pedagang yang baik.
Jadi bloger pun juga demikian, saya dituntut untuk membuat judul yang menarik agar orang suka membacanya dan artikelnya pun juga menarik. Tapi kali saya ini tidak akan membahas tentang blog melainkan kepada bisnis online yang saya rintis beberapa bulan terakhir. Dan saya akan mengulas beberapa point penting dalam menjalankan bisnis ini.
1. Image Positif
Mendirikan toko, apalagi toko online kita harus pintar membuat customer yakin akan mampir dan beli di toko kita. Gimana caranya? Buatlah dengan niat. Logo toko, foto gambar di etalase, deskripsi barang semua harus jelas. Untuk logo penting, kenapa? layaknya toko yang berjualan atau buka lapak di itc, kita pastikan memberikan nama untuk toko kita supaya orang tau dan ngeh dimana harus mencari jika searching atau kembali lagi mau order. Untuk foto, usahakan menggunakan kamera yang beresolusi tinggi seperti SLR atau sejenisnya supaya ketajaman foto lebih akurat. Pastikan menggunakan baground putih agar memperjelas object barang yang dijual. Jadi bukan abal-abal ya fotonya. Jika mau bersaing dengan toko besar lainnya kita juga harus menampilkan image yang bagus. Karena di dunia maya, khususnya online shop kita gak bisa memegang barang itu dengan detail dan teliti seperti layaknya saat sedang belanja di toko offline. Pembeli hanya dimanjakan dengan tampilan yang menyakinkan, harga bersaing dan fast respond. Pastikan toko kita memang terpercaya, jelas dalam penjualan sehingga orang tidak ragu dalam membeli barang kita. Selain itu deskripsi barang, sangat penting di perjelas dengan detail keadaan barang yang di jual. Tulis semua hal tentang barang itu, baru atau bekas, ukuran, bahan, warna yang tersedia dan ketersediannya (stock). Pastikan pembeli dapatkan semua informasi tentang barang yang sedang mereka lihat sehingga meminimalisir pertanyaan-pertanyaan.
2. Fast Respond
Sama seperti kalau buka toko offline, tapi mungkin kita akan melayani pembeli yang datang dengan ada di sampingnya saat dia bertanya-tanya tentang barang kita. Tapi kalau di toko online, cukup respond dengan cepat saat orang-orang itu chat, sehingga bagi orang yang gak sabaran mereka cepet dapatkan jawaban dari kamu. Biasanya kalau ada barang yang buat mereka tertarik, cukup dengan 1 kata "ready?". Itu memastikan ketersediaan barang yang mereka incar apakah masih ada atau sold out. Soalnya gak jarang memang, toko-toko itu kurang mengupdate barang-barang yang sudah sold out untuk di delete, sehingga memang perlu di tanyakan kepastian ada tidaknya barang itu. Jika kita cepat bertindak fast respond maka kita juga cepat menjemput rejeki.
3. Pintar Membaca Pasar
Untuk supplier besar memang ini gak masalah karena mereka main skala besar, tapi untu pengecer hal ini menjadi suatu hambatan tersendiri. Untuk saya yang menggunakan system dropsip memang tidak terlalu bermasalah karena dropsip tidak membutuhkan modal yang besar dalam menjalankannya, sedangkan bagi reseller ini pasti berdampak karena mereka harus menyetock barang-barang dan harus segera habis agar bisa di putar kembali dan diganti dengan model yang baru.
Pintar membaca pasar bisa kita lakukan dibeberapa moment tertentu. Seperti masuk bulan puasa, lebaran, natal, tahun baru, atau di hari-hari besar lainnya. Kita bisa menjual barang-barang yang memang bakalan laku keras di moment-moment seperti itu. Contohnya busana muslim di bulan puasa atau mendekati lebaran, pasti banyak dicari orang. Atau menjual barang yang gak kenal musim. Contohnya perangkat keperluan bayi, karena kelahiran bayi disetiap tempat kan bisa kapan saja. Hal-hal ini harus jeli kita liat agar kita gak stuck aja di 1 barang. Semua itu syah-syah aja. Selama kita bisa menjual, lalu ada akad jula beli dimana penjual dan pembeli setuju dengan barang dan harga yang tertera maka semua menjadi halal.
4. Siapkan Dana
Bagi reseller jelas dibutuhkan dana yang lumayan untuk menjual barang-barang dagangannya, karena mereka kan systemmnya nyetok. Tapi bagi dropship dana itu bisa diminimalisir dengan super duper minim. Kenapa? Ya karena para dropship tidak perlu membeli barang dari supplier, dan di jajakan dietalase tapi cukup menanyakan ke supplier apakah bisa di dropship atau tidak, Kalau bisa lanjut dengan semua barang si supplier utama tersebut dipajang dietalase toko kita. Saat ada pembeli datang barulah kita kita pesankan ke supplier utama dengan uang kita. Setelah client kita terima barang barulah kita menerima uang sekaligus dengan keuntungannya. Di kondisi ini peran supplier sangat dibutuhkan banget, dan kitapun juga harus berlaku seperti supplier. Sistem kepercayaan sangatlah pegang erat. Kamu dan supplier harus kolaborasi penuh. Saat stock mereka habis artinya kamu juga harus delete gambar pada etalase, bgtupun sebaliknya saat ada model baru kamu bisa pajang semua di etalase toko kamu. Untuk bisnis yang saya jalani, saya menggunakan metode pembayaran kartu kredit meski cara ini riskan dan ikut ambil andil dalam pembaiayaan pajaknya tapi untuk saat ini this is the best way. Saya gak perlu menggunakan uang pribadi untuk pembelian ke supplier, tapi dengan cc, saya cukup menunggu client lakukan klik terima lalu dana masuk dan kita bisa bayarkan ke tagihan cc.
5. Network
Namanya jualan online, tentu ruang lingkupnya adalah pengguna internet. Dengan kekuatan internet kita bisa memanfaatkannnya secara maksimal. Jika jualan offline bisa buka cabang. Kita pun bisa lakukan hal yang sama disini. Kita bisa memanfaatkan beberapa ecommerce untuk penjualan barang kita. Di indonesia pun beberapa tahun terakhir menjamur ecommerce dan semuanya rame lho. Sebut aja ada tokopedia, bukalapak, elevenia, blibli, shopee dan lainnya. Semua pelapak yang daripada jualan di kaki lima atau mendirikan kios yang harus bermodalkan didepan tapi belum ketauan untungnya, semua itu sekarang dipermudah dengan ikut bergabung dibeberapa ecommerce. Atau juga yang sudah punya network relasi teman kawan di medsos pun bisa dicoba. Semua halal aja selama gak mengganggu orang, bisa kita manfaatkan FB, FB Fan Page, Path, Instagram, Twitter, atau Blog. Sah-sah aja semua, karena kan rejeki bisa datang dari mana aja, dan Alquran pun mengatakan rejeki itu bisa datang dari arah yang tidak diduga-duga. Jadi masukin aja semua slot, semua kemungkinan-kemungkinan datangnya rejeki itu kepada kamu.
Mencari rejeki bisa darimana aja jalannnya, selama itu halal maka gak pernah ada yang salah dengan jalan itu. Semakin bertambahnya jaman semakin teknologi juga berkembang sedemian cepat, maka akan semakin banyak orang yang melek dengan kecanggihan teknologi serta memanfaatkannya. Jaman dulu bisa aja orang yang diem dirumah dikatakan pengangguran gak jelas, tapi jaman sekarang seseorang bisa melakukan berbagai macam hal dari rumah. Berkutat di depan leptop dengan sambungan internet yang kencang seseorang bisa mendapatkan penghasilan juga, bahkan bisa dapat jauh lebih besar dari orang-orang yang pergi ke kantor setiap hari. Tapi balik lagi, semua itu dibutuhkan kecerdasan, teknik dan trik-trik tersendiri. Dengan rajin mempelajari hal baru malah akan makin membuat kita kaya wawasan. Belajar itu bukan hanya di sekolah dan kampus. Tapi lapanganlah dunia aslinya yang keras, yang harus kita pertaruhkan waktu, pikiran dan tenaga.
Post a Comment